PENDAHULUAN
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif
adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi
neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Begitu
pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Anak hiperaktiv adalah anak yang
mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau
attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi
ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini
sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi
siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan
mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk
tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka
memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam
memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya
DIVINISI ANAK HIPERAKTIF
Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan
pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan
adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini
ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan
bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
Sani Budiantini Hermawan, Psi.,
“Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku
yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama
tidak mampu memusatkan perhatian.
Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:
1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-awang”.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-awang”.
2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3. Tipe gabungan.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.
London, Anak hiperaktif atau ADHD
(attention-deficit/hyperactivity disorder) diderita 3-5 persen anak-anak
di seluruh dunia. Ilmuwan menemukan bukti penyebab ADHD yang selama ini
diduga pola asuh atau pola makan yang buruk ternyata adalah gangguan
genetik.
Peneliti telah mengamati peta gen lebih dari 1.400 anak dan menemukan bahwa anak dengan ADHD memiliki potongan kecil DNA yang digandakan atau hilang.
Anita Thapar, seorang profesor psikiatri anak dan remaja dari Cardiff University yang juga memimpin studi ini mengungkapkan bahwa penelitian harus dapat membantu menghilangkan mitos bahwa ADHD disebabkan oleh pengasuhan yang buruk atau pola makan buruk akibat terlalu banyak konsumsi gula.
"Hasil ini menarik, karena memberikan kita bukti hubungan genetik langsung dengan ADHD. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa ADHD adalah penyakit genetik dan otak anak yang mengembangkan kondisi ini berbeda dengan otak anak-anak lainnya," ungkapnya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/9/2010).
ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Anak dengan ADHD akan memiliki kegelisahan berlebih, impulsif, mudah terganggu dan sering mengalami kesulitan baik di rumah atau sekolah.
Hingga kini tidak ada obat untuk menyembuhkannya, tapi gejala yang muncul bisa diminimalisir melalui kombinasi obat dan terapi perilaku.
Tim dari Cardiff University menganalisis genom dari 366 anak dengan ADHD yang dibandingkan dengan 1.047 sampel anak-anak tanpa ADHD untuk menemukan variasi dalam genetikanya.
Studi ini menemukan adanya tumpang tindih (overlap) antara segmen DNA yang dihapus atau didupliaksi yang dikenal sebagai copy number variants (CNVs) lebih umum pada anak-anak dengan ADHD dibandingkan anak-anak lain. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Nigel Williams yang mengerjakan studi ini menuturkan overlap ditemukan di sebuah wilayah tertentu pada kromosom 16 yang telah dikaitkan dengan skizofrenia dan gangguan kejiwaan yang mencakup sejumlah gen, termasuk salah satu yang dikenal memainkan peran dalam perkembangan otak.
"Dengan adanya hasil penelitian ini akan dapat membantu mengungkapkan dasar dari kondisi biologis ADHD. Hal ini sangat penting untuk membantu mengembangkan pengobatan baru yang lebih baik dan jauh lebih efektif," ujar Prof Thapar.
Peneliti telah mengamati peta gen lebih dari 1.400 anak dan menemukan bahwa anak dengan ADHD memiliki potongan kecil DNA yang digandakan atau hilang.
Anita Thapar, seorang profesor psikiatri anak dan remaja dari Cardiff University yang juga memimpin studi ini mengungkapkan bahwa penelitian harus dapat membantu menghilangkan mitos bahwa ADHD disebabkan oleh pengasuhan yang buruk atau pola makan buruk akibat terlalu banyak konsumsi gula.
"Hasil ini menarik, karena memberikan kita bukti hubungan genetik langsung dengan ADHD. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa ADHD adalah penyakit genetik dan otak anak yang mengembangkan kondisi ini berbeda dengan otak anak-anak lainnya," ungkapnya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/9/2010).
ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Anak dengan ADHD akan memiliki kegelisahan berlebih, impulsif, mudah terganggu dan sering mengalami kesulitan baik di rumah atau sekolah.
Hingga kini tidak ada obat untuk menyembuhkannya, tapi gejala yang muncul bisa diminimalisir melalui kombinasi obat dan terapi perilaku.
Tim dari Cardiff University menganalisis genom dari 366 anak dengan ADHD yang dibandingkan dengan 1.047 sampel anak-anak tanpa ADHD untuk menemukan variasi dalam genetikanya.
Studi ini menemukan adanya tumpang tindih (overlap) antara segmen DNA yang dihapus atau didupliaksi yang dikenal sebagai copy number variants (CNVs) lebih umum pada anak-anak dengan ADHD dibandingkan anak-anak lain. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Nigel Williams yang mengerjakan studi ini menuturkan overlap ditemukan di sebuah wilayah tertentu pada kromosom 16 yang telah dikaitkan dengan skizofrenia dan gangguan kejiwaan yang mencakup sejumlah gen, termasuk salah satu yang dikenal memainkan peran dalam perkembangan otak.
"Dengan adanya hasil penelitian ini akan dapat membantu mengungkapkan dasar dari kondisi biologis ADHD. Hal ini sangat penting untuk membantu mengembangkan pengobatan baru yang lebih baik dan jauh lebih efektif," ujar Prof Thapar.
Anak hiperaktif atau anak autis memang salah satu sifat anak yang
berlebihan atau bisa dikatakan sebagai kelainan secara kejiwaan namun
tidak gila atau stress namun bisa dikatakan anak yang selalu bikin ulah
maupun memiliki dunianya sendiri. Banyak orang yang menganggap
hiperaktivitas atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
sebagai tanda-tanda anak nakal dan akan menjadi nakal samapi pada hari
tuanya dan juga beranggapan cara mengatasi anak hiperaktif sangat
sulit dan apapagi mendidik anak autis. Namun jangan salah justru anak
hiperaktif dan anak autis tersebut adalah bisa dikatakan anak jenius
atau pintar dan cerdas. Bisa diketemukan bahwa anak yang masa kecilnya
hiperaktif dan autis biasanya memiliki bakat potensi terpendam yang jika
salah mengarahakan malahan bisa menjadi tidak baik maka dari itu anak
hiperaktif dan autis harus dididik dan diarahkan dengan baik.
Anak hiperaktif ada perbedaan sedikit dengan anak autis, kalau anak hiperaktif itu biasanya anak banyak melakukan aktifitas yang berlebihan bahkan tidak mau diam. Gejala anak hiperaktif biasanya sulit menerima sebuah perintah, sukar memusatkan perhatian, mudah kehilangan barang, dan banyak bicara. Ada yang mengatakan bahwa anak hiperaktif ada yang dipiju dari akibat faktor genetis atau keturunan atau pola mendidik anak. Selain itu pemicunya adalah terjadi akibat kondisi otak yang tak dapat memproduksi senyawa kimia untuk mengorganisasikan pikiran. Tak heran bila anak-anak yang terlalu aktif terkesan tak terencana dan seenaknya sendiri.
Sedangkan anak autis lebih cenderung memiliki dunianya sendiri dan suka berimajinasi sendiri. Anak-anak penderita autisme sebenarnya KURANG cenderung sengaja berbuat jelek daripada anak-anak lain pada umumnya. Mereka terlihat berperilaku buruk; seperti berlarian di ruangan, memukul-mukulkan benda, menolak untuk untuk berkumpul, atau memanjat lemari esHal itu bisa terpicu kalau anak pada masa kecilnya sering sendiri maupun tidak ada orang yang mengajak bicara, sehingga dia sering berbicara sendiri bahkan merasa dia tidak butuh orang lain untuk berbicara karena asyik dengan imajinasinya sendiri.
Berikut beberapa cara mengatasi anak hiperaktif dan mendidik anak autis:
- anak hiperaktif harus mendapatkan pendidikan khusus, terapi perilaku, dan psikoterapi yang melibatkan seluruh anggota keluarga.
- keluarga harus berhati-hari mencari sekolah bagi anak berkebutuhan khusus itu Suasana belajar dan lingkungan sekolah harus membuatnya nyaman
- mengikutkan kegiatan positif untuk meningkatkan kedisiplinan anak, seperti bela diri, balet, berenang, atau bermain bola basket.
- mengajarkan Anda untuk duduk diam selama waktu makan
- Keamanan adalah kuncinya. Demi menangani anak autis, menciptakan lingkungan yang aman adalah sebuah tantangan.
- Terakhir adalah berdoa supaya anak anda disembuhkan dari kelainan hiperaktif dan autis
- Ajak anak tersebut utuk gembira bersama, misalnya main game online gemscool dan kenalkan pemakaian komputer supaya jadi jerdik entah itu membuat email gmail dan memulai pdkt dengan anak supaya anak tidak merasa sendiri
Sumber :
- Menerobos Dunia Anak, Dr. Mary Go Setiawani, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000
- Zafiera, Ferdinand. 2007. Anak Hiperaktif. Jogjakarta: Katahati.
- www. CyberNews Suara Merdeka.com
- Irawati Ismail.R.Terapi Psikofarmakologi pada
- http://www.balita-anda.com
- http://ideguru.wordpress.com/2010/04/08/pengertian-anak-hiperaktif/
- http://health.detik.com/read/2010/09/30/103007/1452021/764/penyebab-anak-hiperaktif-adalah-gangguan-genetik
- http://detiksoloweb.blogspot.com/2012/11/cara-mengatasi-anak-hiperaktif-mendidik.html
Saya wenny, saya mempunyai anak lelaki berusia 15 bulan, saya ingin tanya apa dr usia 15 bulan anak sd bs di deteksi tipe hiperaktif? Trimakasih
BalasHapusSaya punya anak umur 5th susah diam, disekolah sangat tidak bisa di atur, adakah terapi yg bisa saya lakukan dirumah? Terimakasih
BalasHapusSaya punya anak umur 5th susah diam, disekolah sangat tidak bisa di atur, adakah terapi yg bisa saya lakukan dirumah? Terimakasih
BalasHapus